Korean Drama Quotes

[Korean Drama Quotes][bleft]

Japanese Drama Quotes

[Japanese Drama Quotes][bleft]

Kutipan Drama Korea - Emergency Man and Woman (2014)


Kutipan Drama Korea - Emergency Man and Woman

Judul: 응급남녀 / Emergency Man and Woman
Periode tayang: 2014-Jan-24 to 2014-April-04
Pemeran: Choi Jin Hyuk, Song Ji Hyo, Lee Pil Mo, Choi Yeo Jin, Clara, Im Hyun Sung, Chun Min Hee, Kim Hyun Sook, Kwon Min, Heo Jae Ho, Lee Sun Ah, Yoon Jong Hoon, Jun Soo Jin, Park Doo Shik, Park Joon Geum, Kang Shin Il, Lee Mi Young.

Kutipan Drama Emergency Man and Woman


“Dalam Budha, dikatakan sepasang suami istri saling bertemu setelah 7,000 'gup' takdir. 'Gup' maksudnya adalah waktu yang dibutuhkan satu tetes hujan dari setiap seribu tahun untuk menembus sebongkah batu yang sebesar rumah. Jadi pernikahan adalah suatu keajaiban. Tapi setelah engkau hidup sebagai sepasang suami istri, keajaiban tersebut lenyap ke dalam Galaksi Andromeda.” - Oh Chang Min

»¤«

“Hidup membutuhkan satu saja pukulan yang telak.” - Oh Chang Min

»¤«

“Di dunia ada pria dan wanita. Tapi ada satu tambahan yaitu kelas rendah yang disebut 'anak magang.' Yang keberadaannya paling tidak berguna di bumi ini. Karena itulah anak magang juga disebut 'tiga roh.' Roh bodoh dalam bekerja, roh lapar dalam makan, roh hantu dalam tidur.” - Gook Chun Soo

»¤«

“Jalanilah hidup.” - Oh Tae Seok

»¤«

“Aku tidak tahan dengan orang yang berbohong. Ini juga berlaku untuk para pasien, tapi ketika seorang dokter yang berbohong, segalanya jadi kacau balau.” - Gook Chun Soo

»¤«

Oh Jin Hee: “Mengapa kita berpisah, mengapa hidup kita mengalami sandungan... Pernahkah kau mencoba untuk mencari tahu akar masalahnya? Pernahkah kau memikirkannya dengan serius, sekali saja?”
Oh Chang Min:  “Aku tidak ingin tahu, aku tidak perlu tahu, dan aku tidak punya alasan untuk mengetahuinya. Mengapa? Karena segalanya berjalan baik untukku! Seandainya saja kau tidak berada di rumah sakit ini.”
Oh Jin Hee: “Teruslah hidup seperti itu. Maka kau akan gagal lagi dan tersandung lagi.”

»¤«

“Oh Jin Hee... kau bertanya padaku mengapa kita bercerai? Haruskah kukatakan langsung padamu? Bagaimana dirimu saat ini, bagaimana kau tidak memiliki logika. Sekali kau terjatuh ke dalam perasaan-perasaanmu sendiri, kau tidak mendengar dan melihat apapun. Prioritasmu hanyalah perasaan-perasaanmu. Kau membuat orang lain mengalami masa yang sulit karena perasaan murahanmu!” - Oh Chang Min

»¤«

Oh Jin Hee: “Hari pertama aku jadi dokter magang, kau bertanya padaku mengapa aku menjadi seorang dokter. Kala itu aku tidak bisa menjawabnya. Sejujurnya... rasa tanggung jawab dan hormat atas suatu kehidupan yang berharga dan mulia, tidak ada pada diriku. Maksudku adalah... Karena orang-orang yang menginjak-injak dan mengabaikanku, aku jadi penasaran apa hebatnya menjadi seorang dokter. Mengapa aku jadi bukan siapa-siapa... Jadi aku ingin mencobanya sendiri. Itu saja. Salah sekali memulai dengan pola pikir tersebut. Niatku busuk dan buruk. Seperti katamu hari itu... Aku tidak memiliki hak, kemampuan ataupun sikap untuk menjadi dokter. Orang sepertiku terus bekerja menjadi...”
Gook Chun Soo: “Kau memulai dengan niat yang busuk... Lalu apa semua orang menjadi dokter untuk menyembuhkan orang sakit dan menyelamatkan dunia seperti Yesus? Maksudmu hanya orang-orang dengan niat baik yang bisa menjadi dokter? Maksudmu niat mereka tersebut tidak pernah goyah dalam hidup mereka? Idealisme yang sempurna seperti itu, tidaklah ada. Dokter semacam itu? Itu hanyalah khayalan dalam drama. Seseorang yang berusaha keras, untuk menyelamatkan seseorang yang tengah sekarat... Itulah seorang dokter.”

»¤«

Gook Chun Soo: “Mengapa aku merobek surat pengunduran dirimu? Boleh aku bertanya? Pasien VIP, Yoon Sung Sook... Kau berusaha begitu keras untuk menyelamatkan dia bahkan setelah dipermalukan habis-habisan. Mengapa?”
Oh Jin Hee: “Aku tidak tahu.”
Gook Chun Soo: “Tentu saja kau tidak tahu. Karena kau masihlah kelas rendahan. Itu yang namanya insting seorang dokter. Jadi buanglah pola pikir lemah untuk menyerahkan surat pengunduran diri itu. Dan jangan salahkan dirimu karena kematian pasien tidak berasal dari trakeostomimu. Aku yakin akan ada kesempatan lain untuk menyalahkan dirimu di masa mendatang. Belum terlalu terlambat untuk melakukannya pada saat itu.”


No comments: